5 Azaz Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate
Yang dimaksud Azaz yakni konsep dasar sebagai rujukan memikir seseorang dalam ambil beberapa ketetapan yang perlu dalam kebutuhan hidupnya, untuk itu Azaz ini sangat penting didalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate sebagai parameter suatu pola langkah kegiatan rutinitas yang bertujuan luhur dalam memberikan ajaran Ilmu Setia Hati Terate.
Azaz di dalam Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate
- Persaudaraan;
- Olahraga;
- Kesenian;
- Beladiri;
- Kerohanian.
Persaudaraan | di dalam Persaudaraan Setia Hati Terate
Persaudaran adalah ikatan batin yang paling kuat di antara sama-sama penduduk SH Terates maka seperiti saudara kandungan. Masalah ini mempunyai kandungan artian kalau dalam SH Terate tak peduli itu kaya atau miskin pangkata serta tak pangkat, besar serta kecil jika telah jadi penduduk SH Terate harus sama sama memandang jadi saudara kandungan dengan arah guyub rukun.
Biar rasa persaudaraan guyub rukun langgeng serta kekal harus didasarkan :
- Sesama saudara saling pengertian memahami keadaan;
- Sama sama mencintai;
- Sama sama bertanggung-jawab.
Olahraga | di dalam Persaudaraan Setia Hati Terate
Olahraga dalam SH Terate adalah pergerakan tubuh yang teratur serta rencana yang punya tujuan memperkuat otot serta bikin sehat badan . Maka, anggota SH telah olahraga maka diperoleh badan yang sehat karena ungkapan mengatkan “Dalam badan yang sehat ada jiwa yang kuat”.
Kesenian | di dalam Persaudaraan Setia Hati Terate
Kesenian dalam SH di sini punya maksud seni tari ialah: pergerakan tubuh yang elok, teratur serta mempunyai irama yang bisa di mengiringi bunyi-bunyian spesifik atau gemelan dan seterusnya sehingga bisa menyebabkan kepuasan spesifik untuk yang menyaksikannya.
Di sana anggota SH diharap dengan materi yang telah didalami umpamanya Senam, jurus dan seterusnya terkecuali jadi media olahraga dapat permainkan jadi seni tari yang elok masalah ini sesuai artian “pencak” ialah pergerakan pergerakan serang bela berbentuk tari yang mempunyai irama dengan ketetapan tradisi kesopanan spesifik yang rata-rata untuk atraksi umum.
Beladiri | di dalam Persaudaraan Setia Hati Terate
Beladiri adalah suatu usaha untuk melepas, mengelit atau membela diri dari situasi yang meneror dianya.
Di sini terang karena dalam SH diberikan pencak silat terkecuali jadi media olahraga serta kesenian sebagai media untuk bela diri.
Berikut ini yang harus diingat oleh anggota SH ialah pencak silat yang dipunyai tidak untuk cari musuh walau demikian cuman untuk bela diri jika hadapi bahaya yang menyerbu dianya, seperti ungkapan SH menjelaskan “kami tak cari pedang bermerah darah, tetapi jika ada kami tak kan lari wafatkannya” atau “Lawan tak boleh dicari jika berjumpa tak boleh lari”.
Kerohanian | di dalam Persaudaraan Setia Hati Terate
Kerohanian ialah pengajaran budi pekerti/perilaku yang ke arah pada arah SH ialah mendidik penduduk SH untuk jadi baik serta bermoral baik yang ketahui serta dapat memilah yang mana betul yang mana salah.
Ajaran Terhadap Ke SH an
Pengajaran budi pekerti dalam SH sangat perlu maka dalam SH ada istilah “Lebih bagus jadi penduduk SH yang masak ke-SH-an nya tetapi mentah pencak nya ketimbang masak pencaknya tetapi mentah ke-SH-annya”.
Ibaran pagar ke-SH-an ini yakni media untuk membatasi penduduk SH perihal apa yang bisa dijalankan. Maka ke-SH-an ini jadi alat pengendali untuk penduduk SH dalam melakukan perbuatan atau kelakuannya dalam masyarakat.
Dalam SH diberikan pencak silat karena pencak silat ini adalah senjata yang terselip untuk seorang yang jika pemakaiannya tak pada tempatnya dapat mencelakai seseorang.
Maka dari itu agar tidak ada sejumlah hal yang tak dikehendaki SH mengikat penduduknya dengan ke-SH-an itu, laksana sepucuk pistol jika dipunyai dengan seorang penjahat makan pistol itu dapat menjadi alat pembunuh yang mencelakakan.
Kebalikannya jika pistol itu dipunyai dengan seorang polisi jadi pistol itu bakal jadi penuntas kejahatan.
Lebih kurang sekianlah pencak silat yang dipunyai oleh banyak penduduk SH, jika kuasai pencak silat itu psikis atau budi pekertinya tidak bagus dapat bepotensi mencelakai seseorang.
