Wiraloka: Jelaskan Jurus Dalam Pencak Silat

Posted on

Wiraloka

Wiraloka adalah aliran Pencak Silat yang terdiri dari lima aliran, dengan masing-masing aliran memiliki ciri khas tersendiri. Ada 5 aspek utama dalam berlatih jurus-jurus Pencak Silat IPSI. Gambar panduan terkait Jurus Wiraloka yang menjadi Parameter Jurus Induk semua Aliran Pencak Silat di Dunia berada dibawah dalam halaman ini. 

Tiga Gerakan Dasar Wiraloka adalah Sebagai Berikut

  1. Sukaria Tendan (Sliding Block) – gerakan defensif untuk memblokir serangan sambil tetap berada di garis yang sama. Ini bisa dilakukan dengan satu tangan atau kedua tangan bersamaan.
  2. Sukaria Sengkang (Lateral Stepping Block) – gerakan bertahan dengan menggeser tubuh seseorang keluar garis dan memblokir serangan dari sana dengan satu tangan atau kedua tangan bersamaan.
  3. Sukaria Bungkut (Circling Block) – gerakan bertahan dengan memutar tubuh Anda 180 derajat, melangkah mundur dan memblokir serangan yang masuk dari belakang Anda dengan satu tangan atau kedua tangan bersamaan.

Ada 5 Aspek utama dalam berlatih Jurus Pencak Silat

  1. Gerakan pertama disebut “Sukaria Tendan”, yang berarti telapak tangan ke bawah.
  2. Jurus kedua disebut “Kemala Karlap”, yang berarti tangan di atas kepala.
  3. Jurus ketiga disebut “Kemala Anjeun”, yang berarti tangan yang disatukan.
  4. Jurus keempat disebut “Kemala Sengkang”, yang berarti tangan di dada.
  5. Jurus kelima disebut “Sukaria Putung”, yang berarti tangan berada di bawah tulang rahang.
Jurus ketiga yang dilakukan dalam pencak silat gaya Wiraloka disebut “Nagap Panggung”, yang berarti “naik/turun di atas panggung”. Ketiga gerakan ini dilakukan dengan tangan menghadap ke bawah, lalu ke atas dan akhirnya ke depan, sambil berhati-hati untuk tidak memutuskan kontak mata dengan lawan Anda pada titik mana pun selama pelaksanaannya!

6 Aspek dari Wiraloka adalah

Wiraloka adalah Aliran Pencak Silat dan memiliki 6 Aspek:
  1. Tiga gerakan dasar Wiraloka adalah sebagai berikut: Sukaria Tendan, yang berarti telapak tangan ke bawah; Manggindi Togkul, yang berarti kedua tangan bersama-sama; dan Sampungan Kuntul, yang berarti tekan siku.
  2. Skema (atau cara) bertarung. Ada tujuh skema secara keseluruhan:
  3. Jarni (langsung), yang digunakan untuk melawan penyerang yang menyerang langsung ke arah Anda dengan senjata atau tinjunya;
  4. Lenga (irisan), digunakan untuk melawan seseorang yang berada di dekat Anda tetapi menahan diri untuk menggunakan senjata atau melemparkan pukulan. Anda dapat menutup jarak antara diri Anda dan lawan dengan berada di belakangnya;
  5. Pagaluang-galuang (mengait), digunakan untuk melawan seseorang yang mencoba menghindari serangan Anda dengan menjauh dari Anda; hal ini membuat Anda lebih mudah memukulnya dengan siku atau tinju Anda;
  6. Posong-posongan (mengiris), dilakukan dengan ujung pedang atau permukaan tangan yang tajam di sepanjang bagian tubuh lawan seperti lengan atau kaki; dapat juga dilakukan dari atas kepalanya ke bawah ke arah leher atau wajahnya jika ia cukup tinggi.

Gerakan Pertama disebut “Sukaria Tendan”

Gerakan pertama disebut “Sukaria Tendan”, yang berarti telapak tangan ke bawah. Gerakan kedua disebut “Sukaria Sengkang”, yang berarti telapak tangan ke atas.

Gerakan Kedua disebut “Sukaria Sengkang”

Sukaria Sengkang adalah posisi telapak tangan ke atas, yang berarti Anda menempatkan diri Anda pada posisi di mana Anda dapat diserang. Anda harus selalu berhati-hati tentang bagaimana Anda menggunakan jenis gerakan ini karena terbuka untuk diserang itu berbahaya. Namun, ada kalanya Sukaria Sengkang berguna untuk pertahanan diri yang baik. Ketika membela diri dari penyerang yang datang dari depan, Sukaria Sengkang akan memberi mereka lebih sedikit ruang untuk memukul Anda dan membiarkan mereka terbuka untuk serangan Anda sendiri.
Ketika bertahan dari penyerang yang berada di belakang Anda, gunakan Sukaria Sengkang sebagai langkah pertama Anda untuk berbalik sehingga serangan mereka meleset sepenuhnya dan membuat mereka rentan sementara mereka mencoba untuk memperbaiki diri sebelum mereka dapat menyerang Anda lagi dengan serangan lain.

Gerakan Ketiga disebut “Sukaria Sengkang”

Gerakan ketiga disebut “Sukaria Sengkang”, yang berarti telapak tangan ke atas: Gerakan ketiga disebut “Sukaria Bungkut”, yang berarti pukulan buku jari. Dalam fase ini, Anda dapat menggunakan buku-buku jari Anda untuk memukul, serta telapak tangan Anda untuk menangkis. Anda juga dapat menggunakan siku atau lutut untuk menangkis serangan dari bawah; yang terakhir ini akan sering digunakan dengan kaki di tanah menggunakan gerakan menendang-menendang yang menyapu kaki lawan keluar dari bawah mereka dan memungkinkan Anda untuk menyerang mereka saat mereka turun (lakshia). Anda juga dapat memilih untuk menyerang dengan tangan Anda secara langsung setelah mengeksekusi gerakan ini.

Gerakan Keempat disebut “Sukaria Sengkang”

Gerakan keempat disebut “Sukaria Sengkang”, yang berarti serangan jari ke atas: Gerakan keempat disebut “Tandik” atau “Tandikan”, yang berarti serangan balik dengan kepalan tangan dan siku.
Tandik dapat digunakan untuk membalas Sukaria Sengkang.

Gerakan Kelima disebut “Buhul” atau “Buhulan”

Gerakan kelima disebut “Buhul” atau “Buhulan”, yang berarti memukul dengan lutut dan kaki sambil menggunakan tangan juga (yang terakhir adalah bentuk yang paling umum). Bentuk ini dapat digunakan dalam berbagai cara, seperti memukul lutut lawan, menendang mereka, dll.

Dalam Aspek Klima dari Wiraloka

Dalam aspek kelima dari Wiraloka, yang dikenal sebagai “Kunti” atau “Kuntian”, seorang praktisi akan menggunakan kakinya untuk menyerang lawan sambil menggunakan tangannya juga; hal ini dapat dilakukan baik sambil berdiri dengan satu kaki (dengan kaki lainnya diangkat ke atas) dan sambil duduk (dengan kedua kaki diangkat).

Metode yang tersedia untuk mempelajari Pencak Silat

Seni bela diri dapat dipraktikkan dengan berbagai cara. Anda dapat mempelajarinya dengan membaca buku, menonton video atau bahkan online. Hal yang paling penting adalah Anda menikmati diri Anda sendiri dan bersenang-senang dengan pelajaran ini. Mungkin perlu waktu untuk membiasakan diri, tetapi akan menjadi lebih mudah seiring waktu ketika Anda berlatih lebih sering. Dengan begitu banyak pilihan yang tersedia untuk mempelajari jurus Pencak Silat, tidak ada alasan untuk tidak mencobanya hari ini!

Kesimpulan Tentang Wiraloka

Ada banyak metode yang tersedia untuk mempelajari seni bela diri tradisional seperti Pencak Silat. Artikel ini telah memberikan beberapa informasi tentang aliran Pencak Silat Wiraloka, dan jika saudara tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bela diri jenis Pencak Silat dari warisan budaya leluhur Nusantara bahwa Persaudaran Setia Hati Terate dapat menjadi salah satu agar dapat lebih dalam memahami tentang bela diri jenis Pencak Silat tersebut karena didalam organisasi PSHT tidak hanya memberikan pengajaran pencak silat  namun juga membekalkan kepada siswa didik dengan Ilmu Setia Hati.